ISLAM DAN TANTANGAN EKONOMI Bedah Buku M. Umar Chapra ICMI, 25 Nopember 1999
Abstract
Al-quran surat Al- Baqarah ayat 177: “Bukanlah kebaikan (menjadi tujuan yang sebenarnya) mengarahkan mukamu ke arah timur dan barat, tetapi yang kebaikan itu ialah keimanan kepada Allah, hari akhirat, para malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan (menyumbangkan) harta yang disukai kepada kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang dalam kesulitan), orang-orang yang meminta-minta (karena kesulitan hidup), memerdekakan hamba sahaya , mendirikan shalat, membayar zakat, menepati janji yang sudah dibuat, sabar(tabah) sewaktu mengalami kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.Orang-orang (yang berbuat) demikian itulah yang benar dan merekalah orang yang bertakwa.
Ayat 177 ini masih ada hubungannya dengan persoalan kiblat. Bukanlah persoalan kiblat itu yang harus dipertengkarkan, karena dengan mengarah muka ke timur atau ke barat, ke absitul makdis, atau Masjidil Haram ialah mengingatkan keimanan kepada Allah dan berbuat segala kebaikan sebagaimana diuraikan dalam ayat ini. Amal shaleh itulah yang menetukan apakah seseorang benar imannya dan bertakwa kepada tuhannya. Tujuan ibadah ialah memantapkan iman kepada Allah dan meningkatkan amal bakti kepada masyarakat Iman dan amal shaleh berjalin berkulindan, tidak dipisahkan. Iman tanpa amal tidak berarti. Amal tanpa iman tidak diberkati.
Downloads
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan / Bulletin of Monetary Economics and Banking is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.