EVALUASI PROGRAM INTERVENSI DALAM RANGKA STABILISASI NILAI TUKAR
Abstract
Tujuan dari paper ini mengevaluasi kegiatan intervensi yang dilakukan Bank Indonesia selama satu tahun. Ada 3 (tiga) masalah pokok yang dibahas dalam paper ini , yaitu efektivitas intervensi, konsistensi kebijakan nilai tukar serta kendala-kendala pelaksanaan intervensi. Hasil evaluasi menyimpulkan bahwa efektivitas suatu operasi intervensi sangat ditentukan oleh beberapa faktor seperti kemampuan menilai titik keseimbangan sejati nilai tukar yang mencerminkan kondisi fundamental ekonomi. Faktor lain yang cukup besar pengaruhnya adalah kemampuan menilai sentimen pasar (faktor psikologis) yang sedang terjadi diantara pelaku pasar. Pada sisi yang lain, dalam kebijakan operasional yang berkaitan dengan nilai tukar yang tepat, Bank Indonesia harus menghindarkan adanya kesan penetapan target tertentu kepada peserta pasar. Disadari pula bahwa secara berkala Bank Indonesia perlu melakukan intervensi dalam jumlah kecil untuk menunjukkan bahwa Bank Indonesia selalu ada di pasar dan “care”.
Berhasil tidaknya suatu intervensi tergantung pada kondisi eksternal seperti keakuratan informasi, ekspektasi pasar, likuiditas perbankan (GWM), kondisi ekonomi dan non ekonomi serta kondisi internal seperti kecukupan cadangan devisa dan ketepatan dalam pengambilan keputusan serta koordinasi terpadu dengan satuan kerja terkait misalnya Urusan Riset Ekonomi dan Moneter (UREM) disektor kebijakan makro-ekonomi (Perhitungan REER) dan Urusan Operasi Pengendalian Moneter (OUPM) di sektor rupiah.
Untuk memperkuat analisis tersebut, dalam paper ini, evaluasi dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif menggunakan Classical Linear Regression yang berfungsi untuk melihat korelasi dan sekaligus mengukur efektivitas intervensi. Periode pengamatan yang digunakan adalah periode sebelum krisis dan saat krisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa pergerakan nilai tukar tidak lagi ditentukan oleh faktor fundamental seperti suku bunga atau inflasi tapi lebih banyak ditentukan oleh faktor psikologis pasar yang sangat “unpredictable”. Selanjutnya hasil penelitian ini juga menguraikan perlunya penyempurnaan program intervensi baik dalam hal strategis maupun sistem dan prosedur intervensi.Downloads
References
Roger, Scott, “Management on Foreign Exchange Reserve”, Bank of International Settlement (BIS) Economic Papers, Basle, 1993
Mayer, H. and Taguchi, H, “Official Intervention in The Exchange Rate Markets : Stabilising of Destabilising”, BIS Economic Papers No. 6, Basle, 1983
Dominguez, M. Kathryn, “Does Central Bank Intervention Increase the Volatility of Foreign Exchange Rate ?”, Kennedy School of Government, Harvard University, NBER Working Paper # 4532, November 1993
Mayer, Helmut, “The Theory and Practice of Floating Exchange Rates and the Role of Official Exchange-market Intervention”, Bank for International Settlements, Monetary and Economic Department, Basle, BIS Economic Papers No. 5, Februari 1982
Crockett, Andrew, “Why is Financial Stability a Goal of Public Policy”, Federal Reserve Kansas Center Seminar, Kansas, 1997
Rankin, Bob, “Exchange Rate Policy in Australia”, Reserve Bank of Australia, September 1998
Dominguez, Kathryn, 1990, “Market Response to Coordinated Central Bank Intervention”, Carnegie-Rochester Series on Public Policy, Vol. 32
Mussa, Michael, 1981, “The Role of Official Intervention”, Group of Thirty Ocassional Papers, No. 6 New York : Group of Thirty
Loopesko, Bonnie, 1984, “Relationship Among Exchange Rates, Intervention, and Interest Rate : An Empirical Investigation”, Journal of International Money and Financial 3, 257-277
Henderson, Dale, and Stephanie Sampson, 1983, “Intervention in Foreign Exchange Markets : A Summary of Ten Staff Studies”, Federal Reserve Bulletin 69, Nov., 830-36
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan / Bulletin of Monetary Economics and Banking is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.