Mencari Paradigma Baru Manajemen Moneter Dalam SIstem Nilai Tukar Fleksibel: Suaru Pemikiran untuk Penerapannya di Indonesia
Abstract
Kebijakan moneter Indonesia sampai saat ini pada dasarnya masih menggunakan paradigma lama yang mengandalkan mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui pengendalian jumlah uang beredar dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi. Perekonomian Indonesia yang berubah cepat dan semakin terbuka, khususnya sejak langkah-langkah deregulasi di segala bidang sejak tahun delapan puluhan, ditengah-tengah lingkungan perekonomian dunia yang semakin terintegrasi, telah menyebabkan paradigma lama sistem pengendalian moneter dengan sasaran kuantitas (monetary aggregates targetting) tersebut menjadi semakin kurang relevan. Lebih dari itu, deregulasi dan globalisasi selama ini juga telah mendorong sektor keuangan berkembang sangat cepat ke arah bekerjanya mekanisme pasar, timbulnya inovasi produk-produk keuangan baru dan gejala sekuritisasi, membaurnya operasi bank dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya, serta terjadinya transnasionalisasi keuangan. Kesemuanya ini menyebabkan proses penciptaan uang lebih banyak lagi terjadi di luar kendali otoritas moneter sehingga pelaksanaan kebijakan moneter sering menjadi kurang efektif.
Di sisi lain, pasar keuangan dunia yang semakin terintegrasi dan ditunjang oleh semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, telah menyebabkan perpindahan modal bergerak lebih cepat dan seringkali dalam jumlah yang besar mengikuti perkembangan ekonomi dan perubahan kebijakan suatu negara. Sebagai akibatnya, hampir tidak mungkin bagi otoritas moneter suatu negara untuk mengendalikan secara pasti perkembangan agregat-agregat moneter di dalam negeri. Sasaran agregat moneter yang diinginkan otoritas moneter sering tidak dapat dicapai karena arus modal internasional yang keluar maupun masuk dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang singkat. Pengalaman kita selama ini menunjukkan semakin sulitnya mengarahkan agregat moneter sesuai dengan yang dikehendaki, terutama dalam jangka pendek. Masalah ini terjadi karena uang beredar memang berada diluar kendali otoritas moneter, dimana perkembangannya lebih banyak dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi dan bukan sebaliknya.
Tulisan ini ingin mengajukan proposisi mengenai sistem pengendalian moneter dengan penggunaan suku bunga dan nilai tukar sebagai intermediate target dalam mencapai sasaran akhir yakni inflasi. Mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui suku bunga dan nilai tukar ini, atau disebut sebagai indikator kondisi moneter, diharapkan dapat memberikan signal yang lebih cepat kepada otoritas moneter dalam rangka menstabilisasikan harga.Downloads
References
Bernanke, B., and Blinder, A., “The Federal Funds Rate and the Channels of Monetary Transmission”, NBER Working Paper No.3487., 1992.
Blinder, A., “On the Conceptual Basis of Monetary Policy”, Remarks for the Senior Excecutives Conference of the Mortgage Bankers Association, New York, 1996.
Boediono, “Melihat Kembali Target Moneter Kita : M0, M1, atau M2?”, Catatan Direktur Bidang Moneter, Bank Indonesia, Oktober 1994.
_____, “Merenungkan Kembali Mekanisme Transmisi Moneter di Indonesia”, Catatan Direktur Bidang Moneter, Bank Indonesia, Juni 1996.
_____, “Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter”, Bahan Kuliah Khusus Sespibi Angkatan XXI, September 1996.
Bond, Timothy J., et al., “Money, Interest Rates, and Inflation”, URES Discussion Paper, Bank Indonesia, Juni 1994.
_____, dan Yati Kurniati, “The Determination of Interest rates in Indonesia”, URES Discussion Paper, Bank Indonesia, Juli 1994.
_____, et al., “Monetary Management with an Exchange Rate Target”, URES Discussion Paper, Bank Indonesia, Agustus 1995.
Djiwandono, Soedradjad J., “Ekonomi Makro dalam Dinamisme Perekonomian Dunia: Tantangan bagi Pendekatan dan Kebijaksanaan Makro”, Pidato Upacara Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Ilmu Ekonomi pada Universitas Indonesia, Juli 1994.
_____, “Masalah dan Kebijakan Moneter-Perbankan Indonesia: Perannya dalam Pembangunan dan Perkembangan Dewasa Ini”, Ceramah Gubernur Bank Indonesia pada Kursus Singkat Angkatan VI Lemhannas, April 1996.
_____, Sambutan Gubernur Bank Indonesia pada Upacara Pembukaan Sespibi Angkatan XXI, September 1996.
Edey, Malcolm, dan Romalis, John, “Issues in Modelling Monetary Policy”, Reserve Bank of Australia, May 1996.
Fischer, Stanley, “Central Banking : the Challenges Ahead”, the 25th Anniversary Sysmposium of the Monetary Authority of Singapore”, May 1996.
Fraser, Bernie, “The Art of Monetary Policy”, Talk by Governor of the Reserve Bank of Australia in 23rd Conference of Economists, September 1994.
Fuhrer, J.C., and Moore, G.R., “Monetary Policy Trade-offs and the Correlation Between Nominal Interest Rates and Real Output”, American Economic Review, 1995.
Grenville, S.A., “An Overview of Current Issues in Monetary Policy”, Memorandum to Governor and Managing Director, Bank Indonesia, November 1993.
Grenville, S.A., dan Stebbing, P.W., “Monetary Management the Australian Experience”, International Conference on Monetary Management, Denpasar-Bali, 1994.
Hadad, Muliaman D., “Bank Behaviour in a Changing Regulatory Environtment : Study of Indonesia 1983-1993”, a Ph.D. Thesis Monash University, April 1996.
Haldane, A.G., “Rules, Discretion and the UK’s NewMonetary Framework”, paper on Bank of England’s Inflation Targets Conference, Maret 1995.
Harinowo, C., dan Belchere, W., “Monetary and Exchange Rate Management with International Capital Mobility”, Pacific Basin Central Bank Conference, Hong Kong, October 1994.
Harris, L., “Monetary Theory”, McGraw-Hill Book Company, 1981.
Iljas, Achjar, “Suatu Tinjauan Mengenai Penggunaan Nilai Tukar Sebagai Nominal Anchor dalam Pengendalian Inflasi di Indonesia”, Makalah Sespibi Angkatan XVII, 1992.
Moore, Basil J., “Horizontalists and Verticalists : the Macroeconomics of Credit Money”, Cambridge University Press, 1988.
Poole, William, “Monetary Policy Implications of Recent Changes in the Financial System in the United States and Europe”, the Sixth International Conference organized by the Institute for Monetary and Economic Studies, Bank of Japan, October 1993.
Sarwono, Hartadi A., Alamsyah, Halim, “Sasaran Pengendalian Uang Beredar : Two Step Cointegration Approach”, URES Discussion Paper, Bank Indonesia,1993.
Bank for International Settlements (BIS), Financial Structure and the Monetary Policy Transmission Mechanism, Basle, March 1995.
_______, et. al., “Monetary Targets”, URES Discussion Paper, Bank Indonesia, August 1994.
Dornbusch, Rudiger, “Expectations and Exchange Rate Dynamics, Journal of Political Economy, Nomor 84, 1976.
______, Open Economy Macroeconomics, Basic Books Inc., New York, 1980.
Economics Department, Reseve Bank Of New Zealand, “Summary Indicators of Monetary Condition”, Reserve bank Bulletin, Vol. 59 No. 4, 1996.
Edwards, Sebastian, “Exchange Rate Misalignment in Developing Countries”, dalam IMF Institute, Approaches to Exchange Rate Policies, Washington, D.C., 1994.
Flood, Robert P. dan Mussa, Michael, “Issues Concerning Nominal Anchors for Monetary Policy”, dalam Thomas J.T. Balino dan Carlo Cottarelli, Frameworks for Monetary Stability”, IMF, Washington, 1994.
Freedman, C., “The Use of Indicators and of the Monetary Conditions Index in Canada”, dalam Thomas J.T. Balino dan Carlo Cottarelli, Frameworks for Monetary Stability”, IMF, Washington, 1994.
Friedman, Benjamin M., “Targets, Instruments, and Indicators of Monetary Policy”, Journal of Monetary Economics, Oktober 1975.
Guitan, Manuel, “Rules or Discretion in Monetary Policy: National and International Perspectives”, dalam Thomas J.T. Balino dan Carlo Cottarelli, Frameworks for Monetary Stability”, IMF, Washington, 1994a.
_______, “The Choice of Exchange Rate Regime”, dalam IMF Institute, Approaches to Exchange Rate Policies, Washington, D.C., 1994b.
Huxford, Julie dan Reddell, Michael, “Implementing Monetary Policy in New Zealand”, Reserve bank Bulletin, Vol. 59 No. 4, 1996.
Madigan, Brian F., “The Design of U.S. Monetary Policy: Targets, Indicators, and Information Variables”, dalam Thomas J.T. Balino dan Carlo Cottarelli (editors), Frameworks for Monetary Stability, IMF, Washington, 1994.
Mishkin, Frederic S., Symposium on the Monetary Transmission Mechanism, Journal of Economic Perspectives, Vol. 9, No. 4, Fall, 1995.
Sawamoto, Kuniho dan Ichikawa, Nobuyuki, “Implementation of Monetary Policy in Japan” dalam Thomas J.T. Balino dan Carlo Cottarelli (editors), Frameworks for Monetary Stability, IMF, Washington, 1994.
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan / Bulletin of Monetary Economics and Banking is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.