ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III – 2005
Abstract
Perekonomian Indonesia dalam triwulan III -2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap stabilitas makroekonomi meningkat. Tingginya harga minyak dunia dan ekspansi ekonomi domestik yang bertumpu pada impor telah menimbulkan tekanan yang besar terhadap kondisi neraca pembayaran dan pengeluaran subsidi BBM Pemerintah. Dari sisi moneter, kondisi tersebut telah menyebabkan tekanan terhadap pelemahan nilai tukar rupiah dengan volatilitas yang meningkat, sementara inflasi masih relatif tinggi terutama karena dampak kenaikan administered price, volatile foods, dan meningkatnya ekspektasi inflasi. Ke depan, tekanan pada inflasi diperkirakan masih akan besar terutama sebagai dampak kenaikan harga BBM pada tanggal 1 Oktober 2005. Bank Indonesia memandang bahwa meningkatnya ekspektasi inflasi dan depresiasi nilai tukar rupiah tersebut dapat meningkatkan risiko ketidakstabilan markoekonomi yang dapat mengganggu keberlangsungan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia terus menempuh langkah-langah stabilisasi moneter dengan menaikkan suku bunga BI Rate secara signifikan yang dibarengi dengan upaya peningkatan pengelolaan likuiditas secara optimal, disamping langkah-langkah kebijakan yang secara langsung ditunjukan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Berbagai langkah tersebut merupakan respon kebijakan Bank Indonesia untuk secara konsisten mengarahkan ekspektasi inflasi agar sesuai dengan pencapaian sasaran inflasi jangka menengah.
Downloads
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan / Bulletin of Monetary Economics and Banking is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.